BATU GILIS - INSPIRASI SYARIAH

Senin, 03 Maret 2014

BATU GILIS



BATU GILIS - Ada sesuatu yang menarik perhatian saya ketika pulang ke kampung halaman, Madura. Saat sedang makan siang di dapur nenek, secara tidak sengaja mata saya melihat pada sebuah batu berbentuk bulat yang di letakkan di atas meja dapur nenek.  Batu bulat itu tidak lain adalah gilis.  Batu Gilis atau batu giling dalam bahasa Indonesianya adalah batu yang terdiri dari dua buah batu pipih yang berbentuk lingkaran. Batu ini di gunakan untuk menggiling jagung agar hancur menjadi buliran buliran kecil sebelum di masak.

Dulu, ketika masuk musim panen jagung. Biasanya, Nenek menjemur jagung-jagung yang sudah di panen dari sawah. Jagung-jagung yang sudah kering tersebut kemudian di keluarkan dari pelepahnya, lalu di giling terlebih pada batu gilis  sebelum di tanak. Saya yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar, sering membantu nenek memasukkan jagung pada lubang kecil bagian atas gilis saat nenek menggiling jagung.
Konon, lubang kecil di bagian atasnya itu di buat sebagai tempat dimana biji-biji jagung dimasukkan. Pada batu yang sebelah atas di bagian sampingnya terpasang kayu berbentuk huruf L yang salah satu ujungnya ditanam ke dalam batu sebagai pegangan untuk menarik atau mendorong agar gilingan berputar-putar dan menghancurkan biji-biji jagung.
Gilis diputar dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri akan memasukkan jagung sedikit demi sedikit.
Kata nenek , di samping menjadi peralatan utama dalam rumah tangga, dahulu batu gilis  menjadi perlengkapan berlayar, dimana batu gilis dibawa sebagai salah satu alat perlengkapan untuk menggiling jagung-jagung yang mereka bawa selama pelayaran. Hal ini  karena bekal lebih sering dibawa dalam bentuk jagung yang utuh agar tidak mudah rusak.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

Berkomentar sesuai dengan topik, gunakan Name dan URL jika ingin meninggalkan jejak, link hidup dalam komentar dilarang, melanggar kami hapus